STOCKHOLM — Ilmuwan menemukan kelompok pohon cemara di Provinsi Dalarna, Pengunungan Fulu, sebelah barat Swedia, yang diperkirakan berusia lebih dari 8.000 tahun. Pohon dengan nama ilmiah Picea abies ini disebut-sebut sebagai pohon tertua di dunia yang masih bertahan hidup.
Salah satu rahasia keawetan kelompok pohon cemara ini adalah posisinya yang tegak menjulang di punggung gunung sehingga aman dari ancaman penebang. Meski memiliki letak yang menguntungkan, pohon tersebut harus bertarung dengan ganasnya kondisi cuaca di pegunungan yang memisahkan Norwegia dan Swedia itu.
Pohon tertua dari kelompok cemara ini berusia hingga 9.550 tahun. Dalam pengamatan Leif Kullman dari Universitas Umea, pohon tersebut berkembang biak menggunakan penetrasi cabang akar sehingga memungkinkan menciptakan kembaran yang serupa. Karena itu, pohon tertua ini memiliki kelompok dengan genetika yang sama.
Usia pohon ditentukan menggunakan penanggalan karbon di sebuah laboratorium di Miami, Florida, Amerika Serikat. Dalam pengukuran tersebut diketahui beberapa pohon telah menancapkan akar mereka ke tanah sejak 8.000 tahun silam. “Cemara ini menjadi pohon paling tua yang diketahui manusia,” ujar Kullman.
Menurut dia, koloni cemara di Swedia ini merupakan pohon pertama yang tumbuh setelah Zaman Es. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan suhu udara di sekitar pegunungan, sehingga membuat koloni tumbuh lebih cepat di daerah yang lebih luas.
Sebelumnya, rekor pohon tertua di dunia dipegang oleh pohon cemara Methuselah yang terletak di Pegunungan Putih, California, Amerika Serikat. Pohon ini disebut-sebut berusia hingga 4.800 tahun.